Jumat, 14 Agustus 2009

JANGAN PIKIRKAN HARI ESOK!

Mengapa aku harus begitu repot dan merisaukan hari esokku yang belum tiba?
Bukankah sudah cukup hidup dengan memikirkan hari ini saja?
Karena sering kali aku begitu repot dan gelisah bahkan stress memikirkan akan hidup hari esok yang belum pasti .
Tetapi setelah tiba hari esoknya, semua berjalan dengan baik dan lancar , bahkan apa yang aku risaukan tidak terjadi.
Begitu banyak peristiwa yang aku alami, dan salah satunya adalah, saat istri dinyatakan harus diopname karena penyakitnya sudah parah dan tidak ada jalan lain, harus dioperasi.
Dan aku sudah menyatakan pada dokter, bahwa aku tidak ada biaya, apalagi mencapai sampai puluhan juta. Saat itu, hampir saja aku pingsan, mendengar istri harus di opname dengan biaya sekian.
Dokter hanya mengatakan, soal biaya gampang. Dalam hati saya berpikir, kalau bagi dokter sih gampang, mungkin sehari penghasilannya bisa satu dua juta, kalau aku untuk mendapatkan sebanyak itu harus bekerja selama sebulan.
Walau dengan berat, semuanya tetap harus dilakukan karena keadaan, memang penyakitnya harus di operasi. Dan menghabiskan biaya kurang lebih 20 jt.
Padahal dalam pemikiran aku, kalau dalam keadaan normal mana mungkin untuk mendapatkan uang sejumlah itu.
Tetapi dengan usaha dan doa tentunya, ternyata semua biaya itu dapat ditutupi, walau dengan meminjam kesana sini _ tapi termasuk usaha juga kan?
Yang tak disangka adalah ada seorang dermawan yang membantu, padahal sebelumnya kenal pun tidak
Namun dari semua itu adalah, bahwa orang - orang _ saudara dan teman _ yang diharapkan seharusnya membantu, justru berpangku tangan, bahkan saat ditelepon untuk mengabarkan sakitpun , diterima dengan jawaban salah sambung, karena sebelumnya sudah dapat kabar bahwa istri masuk rumah sakit.

Tetapi jalan kehidupan siapa yang tahu, oleh sebab itu aku sampai mengatakan, jangan pikirkan hari esok, karena toh hari esok akan baik - baik saja, untuk apa di pikirkan?
Karena memang istri saya pada akhirnya baik-baik saja, dan semua biaya dapat ditutup.
Sampai saat ini, sudah berapa hari esok yang telah aku lalui dengan baik?

Catatan : Biarkanlah hari ini aku jalani dengan sepenuh hati dan rasa syukur, karena aku selalu percaya hari esok akan indah untuk dijalani.

Jumat, 07 Agustus 2009

Rasukilah Aku Hai..Kedamaian!

Biarkan...biarkanlah..Aku Disini, Menikmatinya...Siapapun Aku Tak Peduli Lagi...Hanya Kau Alunan Musikku...Biarkanlah Merasuki Sampai Ke Aliran Darahku...Aku Pasrahkan...Begitu Damai dan Tiada Kekacauan Lagi...Apa Yang Harus Aku Pikirkan Untuk Mengganggu...?

Saat Untuk Keheningan....

Dengarkanlah...tanpa ada pemikiran-pemikiran...hanya dalam keheningan..dalam nafas yang dalam-dalam...bebaskan segalanya...dalam kebebasan hati yang terbuka..

Minggu, 02 Agustus 2009

PASIEN MINTA DIBUNUH

Seorang suster dengan tujuan yang mulia untuk mengakhiri penderitaan pasiennya menyuntikan serum mematikan atau bahkan atas permintaan pasiennya sendiri untuk disuntik mati atas penderitaannya yang tiada akhir. Coba bayangkan, seorang pasien dalam penderitaan yang sangat antara hidup dan mati, atau mungkin karena kecelakaan, matanya buta, kaki dan tangan remuk,muka hancur, tubuh lumpuh, dan yang tersisa hanya tarikan nafas,setiap hari harus menahan sakit yang sangat. Dan itu terus berlangsung, bisa saja sang suster kasihan dan juga pasiennya sendiri yang kasihan pada keluarganya maka yang terbaik jalan kematianlah yang terbaik! Adakah yang salah? Tapi apakah harus demikian dan jalan kematian yang terbaik? Bagaimana kalau kita sendiri yang mengalami? Tapi bukanlah kita harus selalu berharap dan jangan berputus asa , karena tidak ada yang mustahil kalau kita mau berusaha dan punya keyakinan? Memang tujuannya baik tapi caranya salah. . Tapi kita tetap berpikir mengapa salah kalau itu baik? Demikian cara berpikir pada jaman edan sekarang, kita selalu punya dalil-dalil untuk membenarkan tindakan kita yang salah, kadang dengan dalil agama sekalipun.
-----------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com