Minggu, 29 Juni 2008

Maaf, Hari ini saya sedang gila!!!

Kalau berandai-andai, hidup ini boleh dan bebas untuk memilih, maka aku ingin:
  • punya tampang yang cakap dan manis, dan wajahnya dapat menyesuaikan keadaan dan tempat.
  • kaya , punya harta dimana-mana dan rumah 365 tingkat dengan dekorasi yang berbeda, setiap hari berpindah tempat terus.
  • jenius, bisa menciptakan komputer yang super canggih mengetik hanya dengan pikiran.
  • punya kebaikan seperti para nabi.
  • hidup sampai 1000 tahun tapi tetap gagah perkasa.
  • tidak perlu makan dan minum, tidak perlu tidur tapi tetap sehat dan segar bugar.
  • tiap hari bahagia dan puas, terus tertawa tapi sadar.
  • bisa traveling keliling surga setahun penuh.
  • setiap hari dikelilingi bidadari dan dilayani segala keperluannya, pokonya apa saja, tanpa harus menanggung dosa.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, cukup satu deh keinginannya, apa yang dipikirkan jadi kenyataan.

Apakah bisa terwujud? Rasanya hanya ada dalam mimpi, jadi ...biarkanlah aku terus bermimpi, tapi tolong jangan dipikirkan, namanya juga sedang gila!
Tolong sadarkan saya segera.


Selasa, 17 Juni 2008

Marah-Marah

Brengsek...Sialan...Monyet ..anjing ...kucing..bebek..tetek bengek dan teman-temannya. Kacau! Aku marah-marah hari ini, kemarin, dan mungkin juga esok hari. Sampai binatang pun dimarahi dan disebut-sebut.
Tak sadar, diri sendiri sudah seperti binatang saat dalam kemarahan!!!

Mengapa semua ini terjadi? Apakah semua hal yang salah dan tidak menyenangkan harus didamprat?
Bukankah marah-marah terus merusak kesehatan? Lalu dengan demikian, tidak boleh marah?
Ya...boleh saja marah, tetapi marah yang terkendali. Lo.., marah kok masih bisa terkendali?

Marah demi kebaikan dan kemarahan yang memang pantas dan layak, bukan sebuah kemarahan yang tidak terkendali dan sembarangan, kemarahan buta namanya. Cinta buta saja berbahaya, apalagi marah buta?


Pada akhirnya, setelah direnungan, aku hanya bisa tertawa gila, buat apa buang-buang energi dengan begitu banyak kemarahan yang sia-sia. Rasanya lebih nikmat kalau diganti dengan ketertawaan, bukankah lebih lucu dan menyenangkan?


kps

Demi Hidup, apapun dilakukan, Bolehkah?

Setiap dari kita yang menjalani hidup ini setiap hari dengan berusaha untuk mempertahankan dan melanjutkan hidup ini dengan berbagai cara.....apapun dilakukan.

Ada yang berusaha untuk tetap jujur dan setia pada kebenaran, ada juga yang ragu-ragu, dan ada juga dengan cara apapun yang penting bisa hidup.

Demi kehidupan ini, yang sudah dijalan yang benar dan jujur, selalu tergoda untuk mencari alasan untuk pindah kejalur yang salah dan membelakangi hati nurani, yang ragu-ragu ya apa boleh buat, hidup ini kan perlu makan, Tuhan juga maklum kalau saya berbuat salah, demikian kita mencari pembenaran.

Yang sudah dijalur yang salah, berpendapat, untuk mendapat dengan cara yang haram saja susah, apalagi cara yang halal? Soal dosa, urusan belakangan, toh Tuhan Maha Pengampun.

Yang lebih kejam lagi, demi kelanjutan hidup kita, kita mengorbankan atau bahkan mencelakai hidup orang lain.
Apakah ini kehidupan alam manusia?

Hidup pada saat ini dengan cara yang benar menjadi bahan olok-olok dan hinaan. Sudah jujur tapi tetap miskin.

Sudah hidup dengan cara benar, tetap kesusahan, bagaimana ini?

Tetapi jangan takut, tetaplah yakin pada akhirnya yang benar akan meraih kemenangan dan memetik hasilnya.

Yang salah tetap juga akan menikmati hasil jerih payahnya. Menanam semangka tidak akan berbuah durian, seperti dalam dunia khayalan.

Kebenarannya adalah, buah apa yang engkau tanam, itulah yang kemudian akan kau petik.

Simpel saja, tak perlu rumit untuk dipikirkan.

Rabu, 11 Juni 2008

Sakit Gigi


Waduuuuuuh
.....luar biasa sakitnya, kepala rasanya mau meledak, sempat berpikir, wah pasti enak kalau bisa meledak! Yang pasti sih hancur...!
Tetapi kemudian berpikir kembali, memang menahan sakit gigi itu sakit dan menyengsarakan, namun ini juga adalah kesempatan melatih diri untuk sabar dan ketenangan.
Kalau mau jujur, rasanya lebih baik sakit hati daripada sakit hati. Karena kalau saya lagi di sakiti hatinya, saya masih bisa tidur nyenyak, paginya sudah hilang hehe..
Kalau sakit gigi, mana bisa tidur!

Karena setelah melewati rasa sakit itu, aku dapat merasakan kelegaan yang luar biasa, plong,plong dan plooooooong!
OLeh sebab itu kalau mau merasakan sesuatu yang enak dan nikmat yang plus dalam hidup ini, kita harus merasakan yang sakit terlebih dahulu.

"Makanya jangan takut untuk menikmati kesulitan dan kesusahan dalam perjalanan hidup itu, karena semuanya pasti membawa hikmat." Begitu gumam hatiku